Kamis, 15 September 2011

SAAT AKHWAT JATUH CINTA


Akhwat jatuh cinta...
Tak ada ya aneh, mereka juga adalah manusia.
Bukankah cinta adalah fitrah manusia?
Tak pantaskah akhwat jatuh cinta?
Mereka juga punya hati dan rasa..

Tapi tahukah kalian betapa berbedanya mereka saat cinta seorang lelaki menyapa hatinya?
Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu di wajah, tak ada buncah suka dan dada..

Namun sebaliknya..
Ketika akhwat jatuh cinta..
Ya mereka rasakan adalah penyesalan yang amat sangat, atas sebuah hijab yang tersingkap.
Ketika lelaki yang tak halal baginya, bergelayut dalam alam fikirnya yang mereka rasakan adalah ketakutan yang amat besar akan cinta yang tak suci lagi...
Ketika rasa rindu mulai merekah dan hatinya, yang mereka rasakan adalah kesedihan yang tak terperih akan sebuah asa yang tak semestinya..

Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu..
Yang ada adalah malam2 yang di penuhi air mata penyesalan atas cintaNya yang ternodai..
Yang ada adalah kegelisahan, karna rasa yang salah arah..
Yang ada adalah penderitaan akan hati yang mulai sakit..

Ketika akhwat jatuh cinta..
Bukan harapan untuk bertemu yang mereka nantikan, tapi yang ada adalah rasa ingin menghindar dan menjauh dari orang tsb.
Tak ada kata2 cinta, dan rayu.. Yang ada adalah kehawatiran yang amat sangat akan hati yang mulai merindukan lelaki yang belum halal atau bahkan tak akan pernah halal baginya..
Ketika mereka jatuh cinta, maka perhatikanlah, kegelisahan dan hatinya yang tak mampu lg memberinya ketenangan di wajahnya yang dulu teduh..
Mereka akan terus berusaha mematikan rasa itu bagaimanapun caranya.. Bahkan kendati dia harus menghilang, maka itu pun akan mereka lakukan..

Alangka kasihannya jika akhwat jatuh cinta.. Karna yang ada adalah penderitaan..

Tapi ukhti.. Bersabarlah.. Jadikan ini ujian dari Rabbmu..
Matikan rasa itu secepatnya..
Pasang tembok pembatas antara kau dan dia..
Pasang duri dalam hatimu agar rasa itu tak tumbuh bersemai..
Cuci dengan air mata penyesalan akan hijab y tersingkap..
Putar balik kemudi hatimu, agar rasa itu tetap terarah padaNya..
Pupus rasa rindu padanya dan kembalikan dalam hatimu rasa rindu akan cinta Rabbmu..

Ukhti.. Jangan khawatir kau akan kehilangan cintanya.. Karna bila memang kalian di takdirkan bersama, maka tak akan ada yang dapat mencegah kalian bersatu..
Tapi ketahuilah, bagaimana pun usaha kalian untuk bersatu, jika Allah tak menghendakinya, maka tak akan pernah kalian bersatu..

Ukhti.. Bersabarlah.. Biarkan Allah yang mengaturnya.. Maka yakinlah.. Semuanya akan baik-baik saja.. Amin.

JANGAN PANGGIL AKU AHWAT


Jangan panggil aku akhwat...
karna melihat ikhwan masih sering terpikat
dengan ikhwan masih sering berkhalwat
di kampus pun masih sering berikhtilat
Jangan panggil aku akhwat...
karna sholat pun masih sering telat
beribadah masih tidak hikmat
membaca Al-Qur'an masih tercekat
hafalan surat pun masih belum tamat

Jangan panggil aku akhwat...
kepada orangtua dan guru masih belum hormat
masih suka mendengar lagu-lagu barat
kepada oranglain sering berpikiran jahat
bersaing pun dengan tidak sehat

Jangan panggil aku akhwat...
karna diri ini masih sering khilaf
masih susah minta maaf begitupun memberi maaf

Jangan panggil aku akhwat...
karna menjalankan perintah ALLAH aku masih belum patuh
karna jiwa ini masih rapuh
setiap hari selalu mengeluh
oleh orangtua pun masih susah disuruh

Jangan panggil aku akhwat...
karna diri ini masih sering berbuat salah
mulut ini masih sering fitnah
dimana-mana selalu ghibah

Jangan panggil aku akhwat...
karna diri ini masih jarang bersedekah
hati ini selalu resah sering marah-marah
dan pada oranglain pun tidak ramah

Jangan panggil aku akhwat...
sungguh sebutan itu belum tepat...

tapi aku janji selalu berusaha jadi orang yang bermanfaat
buat keluarga dan para kerabat
untuk kehidupan yang baik dunia akhirat

WANITA

2 10 2009

“Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan”.
“Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya.”
“Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh.”
“Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak- anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya.”
“Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya.”
“Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu.”
“Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk dititiskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan bilapun ia perlukan.”
“Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, susuk yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya.Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, kerana itulah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada.”
http://lukisanduniaku.wordpress.com